Kamis, 11 Agustus 2016

Makalah “Pemanfaatan Ganyong (Canna edulis kerr) Sebagai Aternatif Pangan di Jawa Timur ”



“Pemanfaatan Ganyong (Canna edulis kerr) Sebagai Aternatif Pangan di Jawa Timur ”









Oleh :

Siti Ulvatul Fitria




SMK KESEHATAN AL-YASINI 
PASURUAN 
2015



KATA PENGANTAR
 
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dengan lancar.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Ganyong (Canna edulis kerr) Sebagai BahanAlternatif Pangan di Jawa Timur ini disusun sebagai tugas sekolah di SMK Kesehatan Al-yasini
 Dengan membaca Karya Tulis Ilmiah ini, diharapkan para pembaca mampu mengetahui dan dapat berguna untuk kemajuan semua pihak yang membacanya.
            Pada Kesempatan ini perlu kiranya saya mengucapkan terima kasih kepada:

  1.     KH. A. Mujib Imron, SH. MH. Selaku pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al-yasini Areng-areng Pasuruan.
  2. Bpk. H. Jainudin, M. Pd, Selaku Ketua Yayasan Al-yasini Areng-areng Pasuruan.
  3. Bpk. Muzammil , S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK Kesehatan  Al-yasini.
  4. Dewan guru yang telah memberikan bimbingan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
  5. Kedua orang tua yang telah memberi kita dukungan dan semangat.
            Kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari berbagai pihak dan akan diterima dengan senang hati. Semoga dengan terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.





Pasuruan, 14 Januari 2015



Penulis

 

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………...………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………..……….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang………………………………………………..1
1.2  Rumusan Masalah…………………………………………….2
1.3  Tujuan Penelitian……………………………………………..3
1.4  Manfaat………………………………………………………3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
                     2.1 Umbi Ganyong…………………………………………….....4
                     2.2 Kandungan Gizi Ganyong……………………………………6
                     2.3 Makanan Pokok………………………………………………7
                     2.4 Alternatif Pangan…………………………………………......7
BAB III METODE PENELITIAN
1.1  Jenis Penelitian……………………………………………....9
1.2  Analisa Data………………………………………………....9
1.3  Praktek Pembuatan dan Observasi…………………………..10
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL……………………………………..11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………….20
5.2 Saran………………………………………………………...20
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...21



BAB I PENDAHULUAN
1.1               Latar Belakang
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat dan keterbatasan sumber daya alam menimbulkan kelangkaan makanan pokok seperti beras.Indonesia memiliki keanekaragaman kuliner, termasuk bahan makanan pokok. Selama ini, umumnya beras atau nasi lah yang dikenal sebagai makanan pokok, dan sumber karbohidrat.
Di indonesia, di katakan sudah makan apabila sudah mengkonsumsi makanan pokok layaknya nasi.Nasi bukanlah makanan yang mutlak ada di piring karena banyak aneka makanan pokok selain nasi yang bisa kita konsumsi. Ada masyarakat tertentu  makan singkong dengan lauk atau jagung dengan ikan, namun asupan zat gizi yang diperoleh sama bahkan lebih baik.
          Makanan pokok adalah makanan yang menjadi gizi dasar. Makanan pokok biasanya tidak menyediakan keseluruhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, oleh karenanya biasanya makanan pokok dilengkapi dengan lauk pauk untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi seseorang dan mencegah kekurangan gizi.(Anonim, 2014)
Makanan pokok berbeda-beda sesuai dengan keadaan tempat dan budaya, tetapi biasanya berasal dari tanaman, baik dari serealia seperti beras, gandum, jagung, maupun umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar, talas dan singkong. Roti, mi (atau pasta), nasi, bubur, dan sagu dibuat dari sumber-sumber tersebut.Suku bangsa yang secara tradisional merupakan pemburu seperti orang Eskimo menjadikan daging dan ikan sebagai makanan utama.(Wikipedia, 2014)
Indonesia memiliki keanekaragaman kuliner, termasuk bahan makanan pokok. Selama ini, umumnya beras atau nasi lah yang dikenal sebagai makanan pokok, dan sumber karbohidrat.Padahal, masih banyak makanan pokok selain nasi.Dengan demikian,peneliti akan Memanfaatkan Gayong sebagai Pengganti makanan pokok.
Ganyong memiliki identifikasi ilmiah Canna edulis kerr, adalah tanaman yang umumnya banyak dikenal di daerah pedesaan . Sebenarnya, tanaman ganyong ini awalnya berasal dari daerah America selatan, namun sudah lama akrab di antara masyarakat kita khususnya para petani . Ganyong banyak memiliki persamaan nama lain di beberapa daerah indonesia, yaitu buah tasbih , ubi pikul , ganyal , ganyol , sinetra , dll. Istilah di manca negara untuk menyebut ganyong adalah dengan sebutan Queensland Arrowroot . ganyong merupakan jenis tanaman umbi-umbian. Atau yang banyak di manfaatkan rimpangannya untuk dikonsumsi. (Anonim, 2013).
Saat ini ganyong telah tersebar di seluruh Indonesia, dengan sentra produksi di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis tanah dan suhu udara serta tahan terhadap naungan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya ganyong ditanam pada tanah lempung berpasir yang kaya humus, dengan ketinggian tempat antara 0-250 m dpl. Karena tidak termasuk tanaman herba, ganyong mempunyai batang yang rapuh sehingga tidak tahan tumbuh di tempat yang terbuka dengan angin yang kuat. Kandungan ganyong antaralain : karbohidrat, protein, kalori, lemak, vitamin danfosfor.(Koswara, S., 2014)

1.2   Rumusan Masalah
Bagaimana cara megolah ganyong sebagai alternatif pangan di Jawa Timur ?
1.3       Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui cara mengolah ganyong sebagai alternatif pangan di Jawa Timur.
1.4       Manfaat
a.      Bagi siswa
Menambah pengetahuan siswa bahwa ganyong dapat dijadikan pengganti pangan.
b.      Bagi Lembaga
Menciptakan produk baru dalam pengembangan kreatifitas siswa khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan.
c.       Bagi Masyarakat
Menciptakan peluang kerja dan dapat menghemat pengeluaran.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Umbi Ganyong
Ganyong berasal dari Amerika Selatan sejak 2 500 tahun sebelum Masehi dan
masyarakatnya telah memanfaatkan ganyong sebagai bahan makanan sebelum mengenal padi
dan singkong. Tanaman ini telah tersebar ke Asia, Australia, Polinesia, dan Afrika. Di
Indonesia, ganyong telah dikenal tumbuh dengan baik sejak tahun 1905. Saat ini ganyong telah tersebar di seluruh Indonesia, dengan sentra produksi di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.(Koswara,Sutrisno)
            Tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis tanah dan suhu udara serta tahan terhadap
naungan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya ganyong ditanam pada tanah
lempung berpasir yang kaya humus, dengan ketinggian tempatantara 0-250 m dpl.. Karena tidak termasuk tanaman herba, ganyong mempunyai batang yang rapuh sehingga tidak tahan tumbuh di tempat yang terbuka dengan angin yang kuat.(Koswara,Sutrisno)
Hasil atau produksi per hektar dari tanaman ini sangat tergantung pada perawatan
tanaman, jenis tanah, dan factor produksi yang lainnya. Di Jawa produktivitasnya sekitar 30
ton/ha, sedangkan potensinya bias mencapai 44.5-49.40 ton/ha umbi ganyong yang berusia 8
bulan.
Tanaman ini dibudidayakan secarateratur di daerah Jawa Tengah danJawa Timur.
Pembudidayaan tidak teratur meliputi daerah D.I. Yogyakarta, Jambi, Lampung dan Jawa Barat. Sedangkan di Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Maluku, tanaman ini belum dibudidayakan dan masih   merupakan tumbuhan liar dipekarangan dan dipinggir-pinggir hutan. Pada umumnya para petani yang telah membudidayakan tanaman ganyong tersebu tmelakukan penyiangan, pembumbunan tetapi belum melaksanakan pemberantasan hama/penyakit. Usaha pemupukan hanya di Jawa Barat, JawaTimur, D.I. Yogyakarta dan Sulawesi Tengah.Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang yang dicampur dengan sampah.
Umbi yang dewasa dapat dimakan dengan mengolahnya lebih dulu atau untuk diambil patinya.Sisa umbinya yang tertinggal setelah diambil patinya dapat digunakan sebagai kompos.Sementara pucuk dan tangkai daun muda dipakai untuk pakan ternak.Bunga daunnya yang cukup indah dimanfaatkan sebagai tanaman hias.Kita mengenal Ganyong dengan banyak nama daerah. Ada yang menyebut sebagai “buah tasbih”, “ubi pikul”, “ganyal”, “ganyol”, atau pun “sinetra”. Sedangkan nama asingnya quennsland arrowroot. Sementara ini, sekurangnya ada dua provinsi sebagai sentral Ganyong, yakni Jawa Tengah (Klaten, Wonosobo, dan Purworejo), dan Jawa Barat (Majalengka, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Garut, Lebak, Subang, dan Karawang).
Di Indonesia dikenal dua kultivar atau varietas ganyong, yaitu ganyong merah dan ganyong putih. Ganyong merah ditandai  dengan warna batang, daun dan pelepahnya yang berwarna merah atau ungu, sedang yang warna batang, daun dan pelepahnya hijau dan sisik  umbinya kecoklatan disebut dengan ganyong putih. Ganyong merah biasanya dimakan segar atau direbus , sedangkan ganyong putih pada umumnya diambil patinya.
Ganyong dapat dimanfaatkan sebagai sumber pati berkualitas tinggi . Tepungnya yang baik dan mudah dicerna sangat dianjurkan untuk konsumsi bayi atau orang sakit , sedangkan umbi mudanya dimakan sebagai sayuran dan kadang-kadang digunakan sebagai pencuci mulut.


Di daerah pegunungan Jawa Tengah umbi ganyong digunakan sebagai bahan makanan campuran nasi jagung  dan pati ganyongnya digunakan sebagai produk olahan lebih lanjut misalnya sebagai campuran dalam pembuatan bihun atau sebagai bahan utama pembuatan bubur, pengganti tepung hunk we atau produk olahan lainnya .
Kegunaan utama dari ganyong adalah untuk diambil patinya. Umbi yang masih muda bias dimakan dengan cara dibakar atau direbus, terkadang juga disayur. Sedangkan kegunaan lainnya adalah merupakan kegunaan sampingan, misalnya diambil daun atau batangnya untuk makanan ternak. Hasil sampingan dari pembuatan tepung ganyong dapat diamanfaatkan sebagai bahan bakar atau kompos( Koswara, S ., 2013 ).
2.2 Kandungan Gizi Ganyong
                Umbi ganyong sangat baik digunakan sebagai sumber karbohidrat untuk penyediaan
energi. Hal ini dapat dilihat dari komposisi kimia umbi ganyong padaTabel 1.
Tabel 1.KandunganGizidalam 100 g UmbiGanyong.
Komponen
Satuan
Jumlah
Kalori
Kkal
95
Protein
Gram
1
Lemak
Gram
0.1
Karbohidrat
Gram
22.6
Kalsium
Mg
21
Fosfor
Mg
70
Besi
Mg
20
Vitamin B1
Mg
100
Vitamin B2
Mg
10
Air
Gram
75
Bahanygdapatdimakan
%
65
Sumber: DirektoratGiziDepartemenKesehatan RI (1981)

2.3 Makanan Pokok
          Makanan pokok adalah makanan yang menjadi gizi dasar. Makanan pokok biasanya tidak menyediakan keseluruhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, oleh karenanya biasanya makanan pokok dilengkapi dengan lauk pauk untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi seseorang dan mencegah kekurangan gizi.(Anonim, 2014)
Makanan pokok berbeda-beda sesuai dengan keadaan tempat dan budaya, tetapi biasanya berasal dari tanaman, baik dari serealia seperti beras, gandum, jagung, maupun umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar, talas dan singkong. Roti, mi (atau pasta), nasi, bubur, dan sagu dibuat dari sumber-sumber tersebut.Suku bangsa yang secara tradisional merupakan pemburu seperti orang Eskimo menjadikan daging dan ikan sebagai makanan utama.indonesia memiliki keanekaragaman kuliner, termasuk bahan makanan pokok. Selama ini, umumnya beras atau nasi lah yang dikenal sebagai makanan pokok, dan sumber karbohidrat.Padahal, masih banyak makanan pokok selain nasi.Dengan demikian,peneliti akan Memanfaatkan Gayong sebagai Pengganti makanan pokok.(Wikipedia, 2014)
2.4 Alternatif Pangan
Bahan Pangan alternatif adalah bahan pangan buatan sendiri dari bahan-bahan lokal yang dicampur sendiri (non beras)  untuk mendapatkan pakan dengan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat indonesia, selain murah dan mudah di peroleh, karena bahan makanan ini memenuhi kebutuhan nutrisi, baik kandungan protein, energi metabolisme, kandungan lemak, batasan kandungan serat kasar serta vitamin dan mineral yang di perlukan dengan menggunakan bahan-bahan hasil pertanian yang selalu mudah di dapat disekeliling kita. Beberapa pakan alternatif yang mudah kita jumpai adalah ganyong yang sudah tidak diperdulikan lagi manfaatnya oleh masyarakat. Mengingat kebutuhan beras semakin meningkat tiap tahunnya, maka diperlukan adanya terobosan baru dalam masalah  memenuhi bahan pangan pokok masyarakat. Tidak harus tergantung pada bahan pokok beras saja, melainkan bagaimana caranya agar tingkat impor beras di negara kita ini dapat menurun. Maka dari itu, bahan talas sebagai pangan alternatif (non beras) sangat membantu dalam mencukupi kebutuhan pangan baik dalam segi nilai ekonomi dan nutrisi bagi masyarakat indonesia.(Anonymous,2010)
 
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi. Observasi dilakukan dengan dua tahap, yaitu:
a.       Identifikasi pada kajian pustaka dimana data dikumpulkan dari beberapa referensi yang mendukung tentang umbi ganyong , baik berupa jenis ataupun sifat dan cirinya.
b.      Observasi dan uji coba pengolahan ganyong sebagi alternatif pangan di Jawa Timur.
3.2 Analisa Data                                                 
            Adapun analisis data yang digunakan sebagaimana yang telah dituturkan oleh Arikunto (Arikunto, 1996:202), sebagai berikut :
1.      Reduksi Data, adalah menerangkan, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Memilah data-data baik dari buku pendukung hasil penelitian yang menjadi pertimbangan bahwa umbi ganyong bisa diolah sebagai alternatif pangan di Jawa Timur.
2.      Datadisplay, adalah proses penyusunan informasi yang kompleks dalam bentuk sistematis sehingga bisa diambil langkah awal untuk uji coba pengolahan umbi ganyong sebagai alternatif pangan di Jawa Timur.
3.      Verifikasi/ Penarikan Kesimpulan, langkah akhir dalam menganalisis data kualitatif yaitu: penarikan kesimpulan. Setelah uji coba pembuatan produk alternatif pangan , disimpulkan bahwa umbi ganyong bisa diolah menjadi alternatif pangan (tepung,kue,dll).

3.3  Praktek Pembuatan dan Observasi
Praktek pengolahan ganyong menjadi produk olahan yang bernilai ekonomis tinggi yang langsung bisa dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk produk baru seperti tepung dan lain sebagainya.
 
 
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL
            Fokus dari penelitian ini adalah pemanfaatan ganyong sebagai alternatif pangan di Jawa Timur yang akan diolah menjadi tepung dan olahan lainnya.
A.    Cara Pembuatan Tepung Ganyong ( caratradisional )
1.      Alat dan Bahan
-          Air                                     -  Baskom
-          Parutbiasa                          -   Tempeh
-          Saringan                            -   Umbi ganyong
2.      Pengolahan
1. Umbi ganyong dikupas lalu dicuci hingga bersih
2. Umbi yang telah bersih dihancurkan dengan cara diparut dapat menggunakan parut biasa atau dengan  paru tmesin. Sedang bila ditumbuk, umbi perlu dipotong-potong kecil lebih dahulu, ini bertujuan agar penumbukan dapat dilakukan dengan mudah.
3. Hasil parutan atau tumbukan ganyong dicampur dengan air dan  diremas-remas sehingga menjadi masak serupa bubur. Peremasan ini bertujuan agar pati ganyong dapa tterpisah.
4. Bubur pati tersebut dimasukan dalam kain penyaringan lalu diperas sambil sekaligus disaring, sehingga ampas akan tertinggal dalam kain dan air yang bercampur pati akan lolos.
5. Ampas yang tertinggal tersebut dicampur air lagi seperti di atas lalu disaring lagi. Begitu selanjutnya sampai hasil penyaringan kelihatan jernih. Ini suatu pertanda bahwa pati telah terperas tuntas.
6. Cairan hasil perasan yang berupa suspense ini dibiarkan dan diendapkan selama satu malam atau kurang lebih 12 jam di dalam bak.
7. Bila air dalam bak endapan telah bening pertanda pati telah mengendap. Lalu bak di miringkan pelan-pelan sehingga airnya tertumpah.
8. Tepung yang telah diperoleh dianginkan dulu sehingga airnya berkurang, lalu letakkan pada nyirunyiru dan dijemur pada panas matahari langsung.
9. Selama dijemur, tepung dibolak balik dan diremas remas agar cepat kering dan tidak bergumpal.
10. Bila sudah kering dan ternyata tepung masih bergumpal, maka tepung ini perlu ditumbuk lagi sehingga menghasilkan tepung halus.

Di bawah ini pembuatan tepung (pati ) ganyong secara skematis
Umbi ganyong
Pengupasan, pencucian dan pemarutan
Ekstraksi 3 x atau sampai pati habis
pengendapan
Pengendapan dan pencucian dengan air
Tepung ganyong
Pengeringan dan penggilingan
Pencucian dengan air
 







 

B.     Mie Ganyong
1.      Alat dan Bahan
-          Air                                                 -   Tempeh
-          Tepung ganyong                           -    Panci dan kompor
-          75 gram minyak goreng
-          Daun pisang

2.      Proses Pembuatan Mie Ganyong
1. Panaskan 5 s/d 6 liter air hingga hampir mendidih.
2. Masukkan 1 kg pati ganyong kedalam air panas tersebut sambil terus diaduk supaya jangan menggumpal. Jika terlalu kental, dapa tditambahkan air panas hingga menjadi bubur encer.
3. Tambahkan 75 gram minyak goreng (agar mie ganyong tidak lengket).
4. Didihkan  selama 10 s/d 15 menit agar tanak.
5. Angkat, lalu lapiskan tipis-tipis pada daun pisang yang sudah disiapkan. Jemur di bawah sinar matahari hingga 5 s/d 6 jam.
6. Jika sudah Nampak kering, pisahkan lapisan mie ganyong dari daun pisang. Diamkan lembaran mie ganyong tersebut selama 10 hingga 15 jam.
7. Iris lembaran mie ganyong tersebut hingga membentuk mie. Jemur di bawah sinar matahari hingga kering. Ikat dengan tali, atau langsung dapat dikemas. (Koswara, S, 2013)


C.     Onde-onde Tepung Ganyong
1.      Alat dan Bahan
Untuk 20 Biji
·         Bahan Kulit :                                                               Bahan Isi :
-          125 gr tepung ketan                                              -  125 gr kacang hijau kupas
-          50 gr tepung ganyong                                           -  125 gr gula pasir
-          100 gram kentang kukus dihaluskan                     -  100 ml santan kental
-          175 ml santan hangat                                            -  ½ sdt garam
-          Garam dan wijen secukupnya                               -  1 lbr daun pandan
-          Minyak untuk menggoreng                                   -   15 gr keju parut      
2.      Cara Membuat
·         Buat Isi  :
-          Rendam kacang hijau selama 4 jam, kacang hijau yang sudah direndam  ditiriskan, dan dikukus hingga empuk.
-          Blender kacang hijau yang sudah dikukus dengan santan hingga halus, angkat lalu campur dengan gula, beri garam dan 1 lbr daun pandan, aduk rata.
-          Kemudian masak dengan api kecil sampai kental dan dapat dipulung.
-          Buat menjadi bulatan-bulatan kecil, sisihkan.
·         Buat Kulit :
-          Campur semua bahan kulit, beri santan hangat aduk rata hingga bisa dibentuk.
-          Adonan kulit dibagi menjadi 20 bagian, dibentuk bulat kemudian diisi dengan adonan isi dan bentuk bulat kembali, kemudian digulingkan di atas wijen hingga rata.
-          Setelah itu digoreng  dengan api sedang sampai warna kecoklatan, angkat dan hidangkan. (Anonymous,2010)

D.    Pancake Bayam Ganyong
1.      Alat dan Bahan
·         Bahan Kulit :
-          50 gram tepung terigu
-          50 gram tepung ganyong
-          2 butir telur ayam, lakukan pemisahan antara bagian putih dan kuning telur
-          200 gram bayam, sebelumnya direbus beberapa saat, kemudian cincang halus
-          250 ml air
-          Garam secukupnya
·         Bahan Isi :
-          100 gr  daging ayam ( giling )
-          2 sdm bawang bombay ( cincang)
-          4 sdm saus tomat
-          Garam dan merica sedikit saja sesuai selera
-          100 ml air
-          2 sdm margarine ( untuk menumis )

2.      Cara Membuat
·         Buat Kulit :
-          Bagian putih telur ayam dikocok hingga kaku, pisahkan.
-          Aduk tepung terigu, bayam cincang, tepung ganyong, kuning telur dan air. Tambahkan sediit garam. Tambahkan putih telur yang sebelumnya sudah dikocok sedikit demi sedikit. Terus aduk sampai rata.
-          Siapkan wajan datar dengan cara dilumuri margarine. Panaskan lalu tuang ¼ bagian adonan pancake. Masaklah sampai matang. Angkat
-          Adonan tadi diperuntukkan untuk 4 buah pancake. Pisahkan
·         Buat Isi :
-          Bawang putih dan bawang bombay ditumis sampai harum. Tambahkan daging ayam, tambahkan saus tomat, garam dan merica. Sambil diaduk merata.
-          Tambahkan air, lanjutkan memasak sampai daging matang dan kuah kental, angkat, sisihkan.
-          Ambil satu lembar pancake, diatasnya beri ¼ bagian bahan isi, kemudian gulung, teruskan melakukan hal yang sama untuk sisinya. (Anonymous,2013)

E.     Kue Kering Ganyong
1.      Alat dan Bahan
-          200 gr tepung ganyong
-          125 gr mentega
-          100 gr gula halus
-          1 butir kuning telur
-          15 gr susu bubuk
-          1 butir kuning telur untuk olesan
-          Selai nanas secukupnya untuk isian
-          Keju parut secukupnya untuk taburan cake case
2.      Cara Membuat :
-          Terlebih dahulu mentega, telur, gula halus dicampurkan, kemudian diaduk hingga merata.
-          Masukan tepung ganyong hingga adonan kalis.
-          Cetak adonan sebesar kelereng, isi dengan selai nanas.
-          Olesi dengan kuning telur permukaannya kemudian taburi dengan keju parut.
-          Oven hingga matang.(Lutfi,M.,2014)


F.      Pastel Panggang Tepung Ganyong
1.      Alat dan Bahan
·         Bahan Kulit Pastel :
-          200 gr tepung terigu campur dengan tepung ganyong
-          ¼ cup air dingin
-          1/3 cup air mendidih
-          ½ sdt garam
·         Bahan Isi :
-          100 gr daging giling
-          300 gr rebung diiris halus
-          1 sdt bawang putih cincang
-          1 sdm minyak
-          ½ cup air
-          Garam secukupnya
-          100 gr keju kraft, parut
-          4 sdt merica
-          1 sdm mustard
-          Mentega untuk memoles
·         Bahan Saus kecap pedas :
-          1 sdm bawang putih, dihaluskan
-          ½ sdt merica bubuk
-          2 sdm kecap manis
-          1 sdm saus sambal
-          1 sdm kecap ikan
-          1 sdm tepung ganyong, larutkan denga sedikit air untuk pengental
-          1 sdm minyak untuk menumis
-          200 ml air
2.      Cara Membuat
·         Buat Kulit Pastel :
-          Campur tepung dengan garam aduk rata, bagi menjadi 2 bagian. Uleni separuh adonan dengan air dingin dan yang separuh lagi dengan air mendidih.
-          Campur kembali adonan menjadi satu, uleni kembali, sisihkan, tutup dengan serbet basah.
·         Buat Isi Pastel :
-          Tumis dengan minyak bawang putih hingga harum, masukkan daging giling dan rebung, aduk rata, beri air, merica, dan garam.
-          Lalu masukkan keju dan mustard masak sampai kering, angkat, sisihkan.
-          Adonn kulit di roll lalu bagi menjadi 25 bagian yang sama besar, kemudian masing-masing di roll tipis kembali lalu bulatkan. Isi dengan adonan isi sebanyak 2 sdt lalu bentuk seperti pastel.
-          Kukus pastel selama ± 5 menit, angkat, sisihkan.
-          Panaskan wajan datar, oles tipis dengan mentega, atur pastel dalam wajan, diamkan sebentar hingga satu sisinya kecoklatan lalu balik.
-          Tuangi air garam laaulu tutup. Masak dengan api kecil selama 5 menit hingga air kering dan satu sisinya kecoklatan, angkat.
-          Hidangkan dengan saus kecap pedas.
·         Buat Saus Kecap Pedas :
-          Tumis dengan minyak : bawang putih hingga harum, merica, kecap manis, kecap ikan, saus sambal, aduk rata lalu tuangi air, masak sebentar, masukkan cairan pengental dari tepung ganyong, aduk rata kembali. Setelah masak dan kental angkat. Hidangkan bersama pastel.(Afgan,2011)

BAB V
Penutup
                                                                                 
5.1 Kesimpulan
            Dari hasil observasi dapat diketaui bahwa, umbi ganyong mempunyai banyak manfaat salah satunya sebagai pangan alternatif. Mengingat saat ini, produksi bahan pokok beras yang fluktuatif sehingga Indonesia harus mengimpor beras dari luar, dan harganya pun relatif mahal. Sedangkan kebutuhan akan bahan pokok beras setiap tahunnya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Maka semakin banyak penelitian untuk mencari sumber-sumber pengganti beras yang harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan harga beras yang semakin meroket.
5.2  Saran
1.      Bagi instansi terkait agar lebih mendukung berbagai penelitian dan penemuan-penemuan yang berkaitan dengan alternatif pangan.
2.      Bagi masyarakat agar berpartisipasi dalam usaha pemanfaatan ganyong sebagai pangan alternatif pengganti beras dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan beras sebagai bahan pangan pokok.
3.      Bagi para siswa dan civitas akademik agar mengembangankan  penelitian yang lain terkait dengan pemanfaatan ganyong sebagai alternatif pangan di Indonesia khususnya di Jawa Timur.